Sabtu, 05 Februari 2022

Karma, ada?

 Aku percaya karma

Sebelum aku mengalaminya sendiri


Aku adalah anak yang baik

Bagaimanapun aku  memang tidak sesuci itu


Tapi aku mengalami banyak penderitaan 

Seolah aku penuh dosa 

Seolah ada karma yang harus aku bayar


Apa salahku? 

Salah orang tua dan nenek moyangku? 

Kenapa aku yang harus membayarnya? 


Reverse Theory 


Ya, aku berfikir mungkin ini karma terbalik

Setelah semua penderitaan, aku berhak bahagia sekarang

Juga memberi penderitaan bagi orang lain


Tapi aku menyadari ada yang salah dalam teori ini


Bagaimana dengan mereka yang membuatku atau orang lain menderita? 


Ku pelajari satu per satu


Tidak ada. 


Kulihat mereka menjalani kehidupan bahagianya

Seolah hidupnya tidak pernah bersalah

Keberuntungan selalu menyelimutinya


Akupun telah berdosa

Saat mencoba memberikan penderitaan bagi orang lain


Aku sudah siap mendapatkan karma kembali


Tidak ada. 


Hidupku sama baiknya dengan mereka yang telah menyebarkan penderitaan

 

Bahagia. 


Karma, ada? 

Rabu, 18 November 2020

Reset

 I want to reset my life

I want to leave everyone behind

I want to meet and know someone new

I dont think one of these people would work at all


I just wanna play

And I got played

Fair



Minggu, 05 Januari 2020

Kepalsuan Yang Asli

Kupikir hanya di sosial media
Manusia berlomba lomba menjadi bahagia
Kebahagiaan palsu itu
Setelah sejenak kutinggalkan
Ku lihat aslinya dunia ini
Sungguh penuh dengan kepalsuan

Demi sebuah kepentingan
Kepalsuan adalah kebutuhan
Cinta yang palsu
Usaha yang palsu

Seseorang terlihat sangat senang
Seseorang terlihat sangat bangga
Melihat orang yang percaya akan kepalsuannya
Dan itu menjadi tujuannya menjadi palsu
Seolah itu adalah hal yang wajar

Akupun pernah diposisinya
Kuakui itu sangat menyenangkan

Apakah aku juga se palsu itu?
Kuakui kepalsuanku

Memandangi mereka dengan senyum dan tawa
Padahal aku ketakutan melihat mereka

Hingga tersirat dibenakku
Adakah kebenaran yang nyata?
Sungguh aku takut
Tak ada seseorang yang bisa dipercaya
Bahkan mungkin
Pertemanan ini palsu?

Membayangkan betapa orang lain takut melihatku juga
Membayangkan rasa sakit yang dialami mereka karena ku
Akupun diam
Berjanji untuk berhenti
Tapi dunia semakin menggila

Kurenungkan kembali
Dan aku mulai berfikir
Untuk menciptakan momenku sendiri dalam diam
Ku tak ingin ada orang yang tau
Ku tak ingin ada orang yang datang
Agar aku tak perlu berpura pura bahagia
Agar aku tak perlu berdrama palsu

Sungguh aku ingin pergi dari sini
Sampai waktunya tiba
Aku hanya bisa terdiam
Meratapi kepalsuan orang orang


Minggu, 29 Desember 2019

Kecanduan Menjadi Fake

Pernah ku baca bahwa media sosial terutama instagram adalah faktor utama yang menyebabkan adanya mental health illness
Kita dipaksa untuk percaya kepalsuan orang orang
Dan kita dipaksa untuk ikut menjadi fake
Kita tidak terima kalau orang orang mengumbar kebahagiaan
Dan kita ingin terlihat selalu bahagia bahkan lebih bahagia dari pada orang orang yang kita lihat sangat bahagia dengan hidupnya
Kita menjadikan kebahagiaan orang lain menjadi tolak ukur kebahagiaan kita
Padahal, baik kebahagiaan mereka ataupun kebahagiaan kita yang diumbar, keduanya adalah pencitraan palsu
Akhirnya kitapun tidak dapat menerima ketika hidup kita sedang tidak bahagia dan menjadi depresi karena merasa paling menderita ketika merasa tidak bahagia ditambah lagi membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain bahkan kita merasa harus pura pura bahagia

Kadang media sosial sangat bermanfaat untuk iklan
Pun kadang isinya hanya pencitraan belaka
Jutaan followers
Jutaan likes
Jutaan views
Padahal sama saja
Tak ada realitanya

Body goals
Relationship goals
Life goals
Career goals
Work life balance

Semuanya too good to be true
Yang aku sadari saat ini adalah apapun penderitaan yang ku alami, semua orang pun mengalaminya.
Jadi tak perlu iri dengki cemburu buta apalagi depresi

Saat ini ku ingin hapus semua media itu.
Tak perlu lah aku tau urusan pribadi mereka
Tak perlu lan aku mengumbar urusanku
Mungkin jadi lebih apatis
Mungkin jadi memutus silaturahmi
Tapi aku muak dengan semua kepalsuan orang orang

Satu lagi jenis kepalsuan di sosial media yang berkebalikan
Yaitu pura pura menjadi orang paling menderita
Mengemis iba
Mengemis kasihan
Mengemis perhatian
Hanya untuk sebuah viral yang belum tentu

Hilang martabat
Hilang derajat
Hilang akal
Selamat tinggal